Roda kendaraan model apapun sangat bergantung oleh tenaga torsi dari mesin sehingga menghasilkan putaran dan gerakan pada roda. Akan tetapi tak mungkin terjadi gerakan tanpa salah satu komponen ini. Yaps, komponen tersebut adalah propeller shaft atau istilah lain yang lebih familiar bagi banyak orang juga disebut driveshaft, keduanya memiliki pengertian yang sama.
Propeller shaft/ driveshaft
secara umum bertanggung jawab mentransmisikan daya ke roda. Selain itu, berfungsi
memindahkan putaran dengan lembut dari transmisi ke poros sambungan roda
belakang serta memberikan penyesuaian pada gerakan melentur karena perubahan
panjang poros yang bergerak.
Komponen ini dapat anda temukan
pada kendaraan berkonfigurasi FWD dan 4WD. Pada kendaraan FWD, propeller shaft
menghasilkan tenaga torsi hanya ke roda depan. Roda belakang tidak berputar
secara mekanis yang artinya hanya mengikuti jalannya kendaraan, sehingga tidak
memerlukan tenaga ke roda belakang. Sedangkan kendaraan 4WD, propeller shaft
wajib menyalurkan tenaga ke roda depan dan belakang. Atas alasan inilah
terdapat dua propeller shaft pada kendaraan 4WD, satu untuk roda depan dan satu
lagi untuk roda belakang.
Pada umumnya propeller shaft
terbuat dari tabung pipa baja ringan yang memiliki ketahanan cukup baik dan
kuat terhadap gaya putaran maupun benturan serta memiliki dua penghubung yang
terpasang pada kedua ujungnya menggunakan cross join atau juga dikenal dengan
universal joint, biasanya disingkat U-Joint.
Nah, pastikan propeller shaft anda
dalam kondisi utuh dan berfungsi dengan benar. Jika kemungkinan mengalami
kerusakan, kenali 4 gejala dibawah ini.
1. Sulit belok. Gejala kerusakan pada propeller shaft dapat terdeteksi ketika anda kesulitan memutar atau membelokkan kendaraan. Ini disebabkan roda tidak menerima besaran tenaga torsi yang semestinya, sehingga roda seakan terhenti sejenak setelah anda mengembalikan posisi stir.
2. Suara mendecit/ mendengung. Dalam kasus tertentu, suara yang dihasilkan oleh kendaraan selama akselerasi dan deselerasi dapat menjadi indikator cacatnya propeller shaft. Jika anda mendengar bunyi mendecit/ mendengung semakin cepat saat anda melakukan akselerasi dan bunyi melambat saat deselerasi, maka kemungkinan besar terjadi kerusakan pada komponen internal propeller shaft, atau bisa jadi pada U-Joint.
3. U-Joint. Jika U-joint tidak berputar atau justru berputar terlalu cepat, maka akan menyebabkan masalah pada propeller shaft. Cek dengan teliti kondisi U-joint dan bearing yang seringkali berkarat dibagian cap seal. Bunyi keras saat menggeser persneling adalah tanda lain U-Joint mulai aus.
4. Yapsfek getaran ini biasanya terjadi ketika kendaraan melaju atau melambat. Meskipun getaran kendaraan dapat ditimbulkan karena masalah ban, getaran yang berasal dari propeller shaft disebabkan oleh banyak faktor, diantaranya kurangnya pelumas pada U-Joint, busing aus/longgar termasuk propeller shaft yang penyok.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar